Titik Kejenuhan Pikiranku.

Detik demi detik bergilir memutar arah jam, sampah dalam otakku semakin lama semakin menumpuk, sangat sulit bagiku untuk menetralisir otakku. Jika satu sampah terhapuskan dalam memori otakku sampah-sampah lain memberontak cela-celah otakku. Hingga aku tak habis pikir untuk mengatasi sampah-sampah itu, apa harus ku cuci sesuai kehendak hatiku atau aku harus terdiam diri atas kejenuhan pikiranku.

Di dalam kejenuhan pikiran, kesendirian jiwa ini membutuhkan cahaya pelita menerangi jiwa&hati ini. Ribuan solusi mengembalikan keadaan otakku tapi apa daya itu tak akan berpengaruh dalam pikiranku. Hanya kamu tuhan yang bisa melakukan itu semua. Engkau punya apa yang aku tak punya dan aku punya apa yang kau tak punya. Oleh karena itu, kaulah dzat pembeda diantara dzat-dzat yang ada . Hanya kepada engkaulah aku berlindung dan hanya dan hanya kepadulah aku aku bersujud dan meminta pertolongan.

Kuyakin dalam kejenuhan pikiran ini kau datang memberiku pelita dalam kegelapan jalan. You always bless me in everywhere also everytime. Akan kujalani petualangan yang telah kau siapkan sebelum adam dan hawa menghuni bumi yang penuh kemisteriaan, sebelum adanya sebuah kehipan layaknya air yang mengalir di sebuah hulu. Akan ku ingat selalu atas seluruh rahmat dan segalah pertolongan yang telah kau berikan kepadaku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelompok 04 Profil Jurusan Biologi FMIPA UNESA

September Ceria.

kesetiaan santri mencetak sejarah keemasaan negara Indonesia.